Gubernur Sultra Didampingi Bupati Konawe Launching Budidaya Maggot sebagai Aksi Quick Win 100 Hari ASR-Hugua Bangun Sulawesi Tenggara
Jika kita bicara kemiskinan, harusnya tempat-tempat hilirisasi, apalagi penyumbang devisa negara berkaitan dengan sumber daya alam, kemiskinan tidak boleh ada. Justru daerah-daerah penghasil itu ekonomi masyarakatnya harus meningkat. Ini nanti Pak Yusran dan saya akan menyelesaikan itu. Kedepan, tidak akan ada lagi perbedaan yang terlalu jauh antara yang kaya dengan yang miskin, apalagi di daerah-daerah penghasil. Itu tidak boleh lagi terjadi, kalau itu terjadi, ironis sekali,"
KONAWE (mediakonawe.com)
Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjem TNI (Purn) Andi Sumangerukka didampingi Bupati Konawe, H Yusran Akbar meluncurkan program bantuan budidaya maggot sebagai bagian dari aksi Quick Win 100 hari kepemimpinannya. Acara ini digelar di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara pada Minggu (23/3/2025).
Program budidaya maggot ini merupakan inisiatif strategis untuk mengatasi dua isu penting, yaitu pengelolaan sampah organik dan pengentasan kemiskinan ekstrem. Maggot, dipilih sebagai solusi alami untuk mengurai sampah organik sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Dalam acara tersebut, Andi Sumangerukka, memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp 2 juta per KK kepada 50 ibu rumah tangga di Kabupaten Konawe. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi rumah tangga dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian desa. Sementara, Bupati Konawe, H. Yusran Akbar yang juga saat itu turut menyerahkan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada perwakilan penerima bantuan, yang totalnya diberikan kepada 50 kepala keluarga (KK).
Gubernur Andi Sumangerukka dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dalam penanganan sampah dan kemiskinan ekstrem. "Kita tidak membatasi adanya pembangunan hilirisasi, tetapi kita juga harus melihat bagaimana manajemen sampah dalam mengelola hilirisasi. Jangan sampai sampah itu menjadi masalah. Oleh karena itu, saya berharap dalam hilirisasi nanti minimal ada transfer teknologi yang bisa kita dapatkan," ujarnya.
Gubernur juga menyoroti pentingnya pemerataan kesejahteraan, terutama di daerah penghasil sumber daya alam. "Jika kita bicara kemiskinan, harusnya tempat-tempat hilirisasi, apalagi penyumbang devisa negara berkaitan dengan sumber daya alam, kemiskinan tidak boleh ada. Justru daerah-daerah penghasil itu ekonomi masyarakatnya harus meningkat. Ini nanti Pak Yusran dan saya akan menyelesaikan itu. Kedepan, tidak akan ada lagi perbedaan yang terlalu jauh antara yang kaya dengan yang miskin, apalagi di daerah-daerah penghasil. Itu tidak boleh lagi terjadi, kalau itu terjadi, ironis sekali," tegasnya.
Program ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Gubernur juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden untuk menciptakan Indonesia Emas.
"Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan visi Indonesia Emas. Oleh karena itu, saya berharap kepada bupati dan jajarannya agar kegiatan ini mendapat perhatian serius, sehingga program ini berjalan lancar," ujar Gubernur.
Program ini melibatkan peran aktif ibu-ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot. "Ibu-ibu akan kita berikan bantuan modal. Kenapa ibu-ibu diberikan bantuan? Karena jika ibu-ibu memiliki uang, ekonomi rumah tangganya akan bergerak, dan dampaknya akan terasa di lingkungan sekitarnya. Minimal, akan banyak UMKM yang tumbuh untuk menopang ekonomi di desa, bahkan hingga menumbuhkan ekonomi kecamatan dan kabupaten. Jika ekonomi di kabupaten bergerak, dapat kita bayangkan pertumbuhan ekonomi provinsi akan meningkat pesat," jelas Gubernur.
Acara ini dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Forkopimda, Ketua TPKK Prov Sultra serta sejumlah kepala OPD terkait. Sementara itu, Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Konawe, Forkopimda, dan kepala OPD terkait, serta Ketua TPKK Kab Konawe.
Dengan diluncurkannya program ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan komitmennya dalam menciptakan solusi nyata untuk masalah sampah dan kemiskinan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui inovasi dan kolaborasi. JM