Pas Intel Korem LetKol Amran Wahid, Ajak Wartawan Tangkal Berita Hoax
![]() |
Pas Intel Korem 143/HO, Letkol Kav. Amran Wahid, ST, MM saat berbincang bersama wartawan dan NGO se Kota Kendari, Kamis (24/9/2020) |
Melalui sinergi ini yang terus dilakukan, kedepannya, wartawan dan TNI lebih rekat lagi untuk menangkal berita hoax
Kendari, mediakonawe.com - Belum genap sebulan bertugas dijajaran Korem 143/HO, Letkol Kav. Ir Amran Wahid, ST, MM (Pas Intel Korem) Sulawesi Tenggara (Sultra), bertatap muka bersama sejumlah wartawan dan NGO di Rumah Kopi 'Aman' di Kota Kendari, Kamis (24/9/2020).
Pertemuan Letkol Amran Wahid beserta insan media dan NGO se-Sulawesi Tenggara yang berlangsung kekeluargaan itu juga dihadiri beberapa pejabat di lingkup Korem dan sejumlah Aktivis muda Sulawesi Tenggara.
Tentunya, Kehadiran perwira senior di jajaran intel Korem itu selain menjalin bersahabatan, dirinya juga telah mencermati perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dijejaring sosial seperti facebook dan lainnya yang merambah anak-anak usia dini hingga orang tua.
Menurutnya, dalam menciptakan kondusifitas sudah menjadi kewajiban semua pihak, termasuk insan media, NGO dan tidak hanya TNI.
"Peran media sangat penting, terutama yang berskala penyebaran informasi melalui media massa, karena melalui media masa, masyarakat bisa tahu," ujar Pj.Wa AsIntel Kodam XIV Hasanuddin .
Diharapkan lanjut Amran Wahid, para wartawan menyajikan informasi yang dapat memberikan pembelajaran masyarakat dengan bijak, membangkitkan jiwa nasionalisme untuk menumbuhkan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Selain itu, pihaknya juga mengajak media bersatu padu membangun kebersamaan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dirinya juga tak lupa mengingatkan para awak media disaat pandemi Covid-19, tetap menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
"Saat ini bangsa Indonesia dan global dihebohkan pandemi Covid-19, yang berdampak serius terhadap seluru aspek," tandasnya Amran Wahid.
Lebih lanjut menurutnya, tugas wartawan dan TNI sama menjaga NKRI, tapi wartawan menggunakan pena kalau dahulu dan sekarang berkembang Android. Apalagi perkembangan teknologi saat ini, seluruh masyarakat bisa menjadi 'wartawan' dengan meng-upload seluruh aktifitas ke media sosial, baik positif maupun yang cenderung negatif.
Tugas wartawan semakin berat untuk meluruskan informasi yang berkembang dimasyarakat dari media sosial itu. "Melalui sinergi ini yang terus dilakukan, kedepannya, wartawan dan TNI lebih rekat lagi untuk menangkal berita hoax," harap Amran Wahid. MK/JM/Dar.