Ginal Sambari : Dewan Konsisten Perjuangkan Aspirasi Dunia Pendidikan
![]() |
Anggota Komisi III DPRD Konawe, H A Ginal Sambari SSos, MSi |
Dari segi kebijakan pemerintah, kalau ini boleh di lakukan diperubahan perencanaan mengenai penggunaan dana BOS kalau misalnya dana BOS itu bisa diperuntukkan pengadaan sarana untuk proses belajar mengajar terutama dalam pembelian pulsa misalnya kenapa tidak, itu bisa direalisasikan
Unaaha, mediakonawe.com - Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bukan halangan bagi dunia pendidikan untuk melangsungkan proses belajar-mengajar walaupun dengan berbagai kiat dan strategi baru yang harus ditempuh untuk mendongkrak mutu pendidikan tanpa mengabaikan keluhan sejumlah orang tua siswa.
Ini diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Konawe, H A Ginal Sambari SSos, MSi saat ditemui wartawan media ini di sekretariat DPRD Konawe, Senin (17/08/2020) terkait fungsi pengawasan dewan terhadap kelangsungan proses pembelajaran di sekolah.
Menurut Ginal Sambari, pihaknya tetap konsen dengan perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan saat ini walaupun masih banyak keluhan dari para orang tua siswa terhadap proses pembelajaran metode dalam jaringan (online) yang membutuhkan tambahan biaya keluarga untuk pembelian pulsa data internet.
"Memang apa yang ada sekarang ini dengan adanya proses belajar online itu memang sangat membantu, tepat sebenarnya. Hanya saja ada semacam Kekurangannya karena tidak semua orang tua mampu untuk itu dan hanya dihitung-hitung saja sekolah yang mampu, begitu juga dihitung-hitung orang tua yang mampu," ungkap legislator senior Partai Golkar ini.
Nah bagaimana yang tidak mampu untuk menjangkau itu, kata Ginal, harus ada formula baru yang bisa diterapkan didunia pendidikan terutama bagi guru-guru pengajar untuk kelangsungan dan mutu pendidikan. "Kita apresiasi para guru yang sudah meluangkan waktunya mengajar anak didik kerumahnya masing-masing, karena kalau semakin berlarut anak-anak sekolah merasa diliburkan akan terbawa-bawa hingga pandemi Covid-19 selesai," Keluhnya.
Diakuinya, Pandemi ini (covid-19) sama sekali tidak ada yang menduganya sehingga dalam perencanaan kebijakan pemerintah mengenai penggunaan dana bos untuk operasional pendidikan itu yang diharapkan dapat memberikan stimulan pada sekolah dan murid agar proses belajar itu dapat membantu kelangsungan pendidikan di sekolah.
"Memang ada kesulitan karena dalam sisi perencanaan penggunaan dana bos memang tidak dicantumkan untuk porsi masalah aplikasi, proses belajar online dengan segala pendukungnya, memang tidak ada itu, sehingga ini barangkala harus dipikirkan bersama antara pemerintah, orang tua dan dunia pendidikan," ucap Ginal
Lebih lanjut kata Kotubitara di mahkama adat suku Tolaki ini, jika pemerintah ingin berfikir konfrehensif artinya berbicara masalah keseluruhan, ini harus direalisasikan, terutama dari sisi perubahan perencanaan penggunaan dana BOS didalam proses pembelajaran metode dalam jaringan (Daring).
"Dari segi kebijakan pemerintah, kalau ini boleh di lakukan diperubahan perencanaan mengenai penggunaan dana BOS kalau misalnya dana BOS itu bisa diperuntukkan pengadaan sarana untuk proses belajar mengajar terutama dalam pembelian pulsa misalnya kenapa tidak, itu bisa direalisasikan," harapnya.
Sepanjang untuk kebutuhan masyarakat dan peningkatan kualitas, DPRD terus mendorong pencapaian itu, oleh karena itu diharapkan dari instansi teknis terutama dinas PK harus pro aktif untuk mencari jalan keluarnya supaya ini semua bisa berjalan dengan lancar.
"Terpenting, jangan karena covid kemudian beralasan pendidikan akan berhenti. Justru pendidikan kita harapkan tidak akan pernah berhenti, dengan cara apapun pendidikan kita harus lanjutkan terus dan kita tidak berharap sekolah menjadi klaster baru penyebaran covid-19, nah itu rentan sekali kalau sekolah terkena penyebaran covid-19,"ungkap Ginal. MK/JM